Kisah Istri Karyawan PT. Torganda Rohul Meninggal dengan Leher Terikat
[ Pojok - Perawang ] - Perempuan berinisial RM boru Nainggolan, istri
seorang karyawan PT. Torus Ganda Kecamatan Tambusai, Rohul, ditemukan meninggal dengan leher terikat tali di barak perumahan
perusahaan.
Riauterkini-PASIRPANGARAIAN- Perempuan berinisial RM boru Nainggolan, istri seorang karyawan PT. Torus Ganda Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), ditemukan meninggal dengan leher terikat tali di barak perumahan perusahaan.
Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto, melalui Paur Humas Polres IPDA Suheri Sitorus mengatakan RM boru Nainggolan ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamar tempat tinggalnya di perumahan PKS PT. Torus Ganda Kecamatan Tambusai, Sabtu (18/2/17) sekira pukul 10.30 WIB.
Riauterkini-PASIRPANGARAIAN- Perempuan berinisial RM boru Nainggolan, istri seorang karyawan PT. Torus Ganda Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), ditemukan meninggal dengan leher terikat tali di barak perumahan perusahaan.
Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto, melalui Paur Humas Polres IPDA Suheri Sitorus mengatakan RM boru Nainggolan ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamar tempat tinggalnya di perumahan PKS PT. Torus Ganda Kecamatan Tambusai, Sabtu (18/2/17) sekira pukul 10.30 WIB.
Awalnya, ungkap IPDA Suheri, Sabtu pagi sekira pukul 10.00 WIB, tetangga
korban bernama Angel Sitorus berniat mengundang korban ke acara
pernikahan.
Setibanya di perumahan ditempati keluarga korban, Angel mendengar anak korban bernama Revaldo (5 tahun) menangis di dalam kamar. Saat saksi melongok ke kamar, korban sudah terjatuh ke lantai dengan kondisi leher terikat tali.
Angel memanggil saksi Maita boru Sirait. Keduanya kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak perusahaan bernama Sagala, dan diteruskan ke Polsek Tambusai.
Mendapat informasi, anggota Polsek Tambusai mendatangi TKP, melakukan olah TKP, dan membawa korban yang diperkirakan sudah meninggal dunia ke Rumah Sakit Medika Tambusai Utara untuk dilakukan visum.
Hasil visum luar dan koordinasi dengan Rumah Sakit Medika, yakni dr. Robert Naibaho, bahwa korban murni bunuh diri, tidak ditemukan unsur kekerasan di tubuhnya.
"Di bagian Leher korban terdapat luka jeratan/ memar bekas gantungan tali yang menyebabkan korban meninggal," jelasnya.
IPDA Suheri mengungkapkan, sesuai catatan Kepolisian, ternyata pada 2016 lalu, korban pernah melakukan upaya percobaan bunuh diri, namun ia masih diselamatkan oleh suaminya, B. Silalahi.
Menurut pihak keluarga, korban mengalami penyakit berupa selalu menyendiri sejak 2 tahun terakhir. Korban sendiri baru saja pulang dari berobat di Pematang Siantar Sumatera Utara, Rabu (15/2/17).
Atas kejadian menimpa istrinya, B. Silalahi selaku suami korban sudah menyatakan ikhlas atas kematian korban. Ia juga menolak dilakukan otopsi untuk mengetahui sebab penyebab kematian istrinya.
"Dari informasi keluarga, korban rencananya akan dimakamkan di Pematang Siantar (Sumut)," tandas IPDA Suheri.(zal) Sumber riauterkini.com
Setibanya di perumahan ditempati keluarga korban, Angel mendengar anak korban bernama Revaldo (5 tahun) menangis di dalam kamar. Saat saksi melongok ke kamar, korban sudah terjatuh ke lantai dengan kondisi leher terikat tali.
Angel memanggil saksi Maita boru Sirait. Keduanya kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak perusahaan bernama Sagala, dan diteruskan ke Polsek Tambusai.
Mendapat informasi, anggota Polsek Tambusai mendatangi TKP, melakukan olah TKP, dan membawa korban yang diperkirakan sudah meninggal dunia ke Rumah Sakit Medika Tambusai Utara untuk dilakukan visum.
Hasil visum luar dan koordinasi dengan Rumah Sakit Medika, yakni dr. Robert Naibaho, bahwa korban murni bunuh diri, tidak ditemukan unsur kekerasan di tubuhnya.
"Di bagian Leher korban terdapat luka jeratan/ memar bekas gantungan tali yang menyebabkan korban meninggal," jelasnya.
IPDA Suheri mengungkapkan, sesuai catatan Kepolisian, ternyata pada 2016 lalu, korban pernah melakukan upaya percobaan bunuh diri, namun ia masih diselamatkan oleh suaminya, B. Silalahi.
Menurut pihak keluarga, korban mengalami penyakit berupa selalu menyendiri sejak 2 tahun terakhir. Korban sendiri baru saja pulang dari berobat di Pematang Siantar Sumatera Utara, Rabu (15/2/17).
Atas kejadian menimpa istrinya, B. Silalahi selaku suami korban sudah menyatakan ikhlas atas kematian korban. Ia juga menolak dilakukan otopsi untuk mengetahui sebab penyebab kematian istrinya.
"Dari informasi keluarga, korban rencananya akan dimakamkan di Pematang Siantar (Sumut)," tandas IPDA Suheri.(zal) Sumber riauterkini.com